Wednesday, May 4, 2011

Inilah Senjata Pasukan Pembunuh Osama

Ini Senjata Pasukan Pembunuh Osama - Pasukan Navy SEAL biasa menggunakan senapan serbu yang terkenal praktis, M4 dan AR-15.Pemerintah Amerika Serikat (AS), melalui Presiden Barack Obama hanya menyatakan bahwa Osama bin Laden tewas dalam suatu operasi khusus. Namun, berdasarkan sumber-sumber anonim di tubuh intelijen dan militer, media massa AS gencar memberitakan bahwa operasi di Pakistan itu dilakukan pasukan elit Angkatan Laut AS, Navy SEAL.

Stasiun televisi ABC News mengungkapkan bahwa sekitar 20-25 anggota Navy SEAL, bekerja sama dengan agen intelijen CIA, menyerbu masuk suatu rumah bertingkat di kota kecil Abbottabad, Pakistan, Minggu dini hari 1 Mei 2011.

Navy SEAL terdiri atas sejumlah grup, dengan tugas-tugas yang spesifik. Namun, menurut National Journal, kelompok penyerbu Osama itu berasal dari SEAL Team Six, yang bernama resmi Naval Special Warfare Development Group.

Biasa disingkat DevGru, tim itu berpangkalan di Dam Neck, negara bagian Virginia, AS. Tim itu selalu ditugaskan untuk melakukan operasi anti teror di mana saja. Mereka mendapat perintah langsung dari Presiden AS, melalui Komando Operasi Khusus Gabungan (JSOC).

Itulah sebabnya, menurut kantor berita Associated Press, Obama dan sejumlah pejabat tinggi AS memantau langsung operasi penggerebekan Osama selama sekitar 40 menit melalui jaringan video digital di Gedung Putih.

Menurut mantan penembak jitu Navy SEAL, Richard "Mac" Machowicz, pasukan elit itu biasa menggunakan senapan serbu yang terkenal praktis, namun daya tembaknya diyakini lebih akurat, yaitu M4 Carbine dan AR-15 ArmaLite.

Senapan serbu itu merupakan varian dari M16, yang merupakan senjata standar militer AS. Bedanya dengan M16, kedua senapan itu lebih ringkas, sehingga membuat pengguna bisa bergerak dengan cepat sambil menembak sasaran.

"Namun, SEAL bisa menggunakan senjata apa saja. Bila mereka dapat, dan mereka suka, pasti mereka gunakan," kata Mac seperti dikutip ABC News. Dalam penyerbuan SEAL, Osama dikabarkan tewas seketika setelah ditembak di kepala.

Mac memperkirakan bahwa senjata yang dipakai SEAL untuk operasi Osama itu menggunakan peluru berkaliber besar. "Ada tipe-tipe senjata yang mampu memuntahkan beberapa peluru kaliber .45 yang dapat ditembakkan ke sasaran sambil bergerak," kata Mac, yang kini mengasuh suatu acara televisi "Deadliest Warrior" di Spike TV.

Ada juga senjata yang bisa memuat peluru kaliber .50, yang disebut dengan "Beowulf." Peluru kaliber itu mampu menembus blok mesin mobil dari jarak tertentu.

Operasi SEAL saat itu kemungkinan besar dipandu oleh teknologi satelit, baik yang ditransmisi dari pesawat nirawak maupun langsung dari satelit di luar angkasa. Helm para tentara dipasang kamera super mini yang terhubung dengan satelit.

Dengan teknologi itu, pimpinan operasi, termasuk Presiden Obama sendiri, bisa mengetahui detik demi detik situasi yang dipantau anak buah di lapangan. Pasukan di lapangan juga bisa secara cepat mendeteksi ancaman maupun mencari target.

Mac juga mengungkapkan bahwa SEAL menggunakan peralatan serbu seperti granat kejut flash bang stun grenade. Senjata yang tidak mematikan ini untuk memberi tekanan psikologis kepada target saat diserbu di suatu ruangan.

"SEAL ingin mendominasi secara fisik dan mental di suatu ruangan yang mereka masuki," kata Mac. "Saat itu juga sasar
an bakal terkejut dan mereka [penyerbu] bakal melakukan sesuatu dengan serba cepat,".

Osama bin Laden terlahir dengan nama Usamah bin Muhammad bin Awwad bin Ladin pada 10 Maret 1957 di Jeddah, Arab Saudi. Petinggi Al-Qaeda ini merupakan anak dari pasangan pengusaha kaya Arab Saudi, Muhammad bin Awad bin Ladin dengan istri kesepuluhnya, Hamida Al Attas.

Sewaktu remaja, Osama dikabarkan telah bergabung dengan sejumlah gerakan fundamentalisme Islam. Kemudian, Osama sempat pula bergabung dengan kepolisian yang bertugas menegakkan syariah.

Awal perkenalannya dengan dunia jihad adalah saat berkuliah di Universitas King Abdul Aziz, Jeddah. Osama sangat terinspirasi dengan salah satu pengajarnya, Abdullah Azzam, yang merupakan tokoh Mujahidin dalam perjuangan mengusir Soviet dari Afghanistan.

Osama pun kemudian mulai membangun jaringannya saat bergabung dengan milisi Mujahidin pada 1979. Saat itu, Osama berperan dalam mengumpulkan dana untuk Mujahidin, memanfaatkan relasi keluarganya.

Usai Soviet mundur dari Afghanistan, Osama kemudian pulang ke Arab Saudi. Di sana, dia bergabung dengan kelompok penentang Raja Fahd.

Tak ayal, ini menyebabkan Pemerintah Arab Saudi mencabut hak kewarganegaraannya pada 1994. Sejumlah aset Osama di Arab Saudi pun ikut dibekukan.

Karena itulah, kiprah Osama pun kembali banyak dilakukan di Arab Saudi, terutama di sekitar Pakistan dan Afghanistan. Osama kemudian mengumpulkan 'alumni' Mujahidin dan mendirikan Al-Qaeda.

Kelak, organisasi yang didirikan ini yang menjadikannya target dan buruan nomor satu Amerika Serikat. Karena sejumlah aksi Al-Qaeda memang ditujukan dengan menyerang fasilitas milik Amerika Serikat.

Osama dianggap menjadi 'otak' sejumlah aksi teror. Mulai serangan terhadap sejumlah Kedutaan Besar AS, serangan terhadap kapal perang USS Cole, hingga peristiwa 11 September 2001.

Video : Profil Osama bin Laden






sumber : Vivanews.com

No comments:

Post a Comment