Monday, April 18, 2011

Akses Internet Tercepat di Dunia

Akses Internet Tercepat di Dunia,,Informasi - Cara koneksi internet unlimited sebenarnya tidaklah gratis tapi berbayar dengan biaya 100 ribu perbulan atau bisa juga dalam 2 minggu dengan biaya sebesar 50 ribu.
Kecepatan broadband internet di Amerika Serikat hanya sekitar seperempat kecepatan di Korea Selatan menurut perusahaan pemantauan internet Akamai. Lebih buruk lagi, koneksi internet di AS lebih mahal dibandingkan dengan di Korea Selatan.

Menurut Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan, biaya koneksi internet paling lambat di AS adalah sekitar US$45,50 per bulan. Di Korea Selatan, untuk koneksi yang jauh lebih cepat membutuhkan biaya US$17 lebih murah per bulan. Rata-rata tagihan broadband di Korsel adalah sekitar US$28,50
Mengapa internet di Korea Selatan bisa lebih cepat dan lebih murah? Negara yang memiliki koneksi internet cepat dan murah cenderung memiliki lebih banyak pemain. Sementara dari sisi budaya, Korea sangat terhubung di mana lebih dari 94% orang memiliki koneksi berkecepatan tinggi.
Pemerintah Korea Selatan telah mendorong rakyatnya untuk memiliki komputer dan mendorong koneksi internet berkecepatan tinggi melalui subsidi harga bagi yang berpenghasilan rendah dan yang secara tradisional sulit tersambung.
Salah satu program misalnya, menghubungkan ibu rumah tangga dengan broadband sekaligus mengajari mereka cara memanfaatkan web dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Orang tua di Korea yang cenderung menempatkan nilai tinggi pada pendidikan, melihat koneksi sebagai kebutuhan bagi pendidikan anak-anak mereka, kata Rob Atkinson, presiden Yayasan Inovasi Teknologi & Informasi.
Budaya itu menjadikan warga Korea menuntut bisa lebih terpuaskan dengan koneksi internet yang cepat, katanya. Permintaan itu pada gilirannya mendorong perusahaan telekomunikasi untuk menyediakan sambungan internet.
Korea juga menerapkan ‘jaringan terbuka’ untuk menciptakan koneksi internet murah dan cepat. Padahal sistem itu masih menjadi perdebatan kuat di dunia telekomunikasi.
Ide dibalik sistem ‘terbuka’ ini pada dasarnya menyangkut biaya, di mana penyedia layanan broadband harus berbagi kabel yang membawa sinyal internet ke rumah-rumah penduduk.
Perusahaan yang membangun jaringan ini biasanya menentang berbagi. Sejumlah pemerintah, termasuk Korea Selatan dan Jepang dan beberapa negara Eropa telah bereksperimen berbagi infrastruktur sebagai cara untuk menarik perusahaan baru bersaing di pasar broadband.
Negara seperti AS tidak mewajibkan penyedia layanan broadband untuk berbagi jalur mereka. Beberapa ahli mengatakan Korea yang relatif terbuka, sebagai salah satu alasan memiliki internet yang jauh lebih cepat dan lebih murah dibandingkan di negara lain.
“Yang paling penting adalah negara itu membuat jalan bagi perusahaan untuk masuk pasar broadband tanpa harus membayar sejumlah besar infrastruktur,” kata Faris.
Yang lebih menguntungkan Korea Selatan adalah jumlah penduduk yang padat dengan wilayah tidak terlalu luas. Hasilnya menjadi lebih mudah bagi negara itu untuk membangun infrastruktur.
Sementara kabel tembaga lebih banyak membawa sinyal broadband di bandingkan kabel serat optik. Padahal data dapat melakukan perjalanan lebih cepat pada kawat tembaga, tetapi semakin lambat jika jaraknya semakin jauh.

Korea Selatan sudah sejak 1990-an menetapkan prioritas untuk menjadi negara yang paling terhubung dengan tingkat melek internet tinggi. “Mereka membuat prioritas ini 10 tahun lalu dan mereka sudah benar-benar melaksanakannya,” kata Atkinson dari ITIF, lembaga think tank kebijakan internet.
Korea Selatan masih empat sampai lima tahun di depan AS menyangkut kebijakan broadband, bahkan ketika negara adi kuasa itu mencoba untuk mengejar ketinggalan, kata Taylor Reynolds, seorang ekonom di OECD.
” Korea telah lama menjadi pemimpin dalam broadband dan broadband super cepat,” katanya. “Pada kenyataannya, teknologi yang digunakan Korea empat sampai lima tahun terakhir adalah VDSL, dan itu adalah teknologi yang saat ini baru dipakai AT&T di Amerika Serikat,” katanya.
Namun kata Reynolds Korea mulai meninggalkan teknologi itu untuk menggapai pencapaian selanjutnya. Menurut sebuah laporan baru-baru ini oleh Berkman Center hal itu bisa membuat internet Korea Selatan 10 kali lebih cepat daripada sekarang.
Faris mengatakan rencana Korea jelas membantu mereka membangun broadband yang lebih cepat. ” Korea mengambil langkah yang menentukan untuk mengembangkan internet di negeri itu, dan banyak uang pemerintah dilemparkan pada proyek itu,” .

sumber

No comments:

Post a Comment